NEW

Nunc tincidunt, elit non cursus euismod, lacus augue ornare metus, egestas imperdiet nulla nisl quis mauris. Suspendisse a pharetra urna. Morbi dui lectus, pharetra nec elementum eget, vulputate ut nisi. Aliquam accumsan, nulla sed feugiat vehicula, lacus justo semper libero, quis porttitor turpis odio sit amet ligula. Duis dapibus fermentum orci, nec malesuada libero vehicula ut. Integer sodales, urna eget interdum eleifend, nulla nibh laoreet nisl, quis dignissim mauris dolor eget mi. Donec at mauris enim. Duis nisi tellus, adipiscing a convallis quis, tristique vitae risus. Nullam molestie gravida lobortis. Proin ut nibh quis felis auctor ornare. Cras ultricies, nibh at mollis faucibus, justo eros porttitor mi, quis auctor lectus arcu sit amet nunc. Vivamus gravida vehicula arcu, vitae vulputate augue lacinia faucibus.
Donec volutpat nibh sit amet libero ornare non laoreet arcu luctus. Donec id arcu quis mauris euismod placerat sit amet ut metus. Sed imperdiet fringilla sem eget euismod. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Pellentesque adipiscing, neque ut pulvinar tincidunt, est sem euismod odio, eu ullamcorper turpis nisl sit amet velit. Nullam vitae nibh odio, non scelerisque nibh. Vestibulum ut est augue, in varius purus.
Quisque ligulas ipsum, euismod atras vulputate iltricies etri elit. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Nulla nunc dui, tristique in semper vel, congue sed ligula. Nam dolor ligula, faucibus id sodales in, auctor fringilla libero. Pellentesque pellentesque tempor tellus eget hendrerit. Morbi id aliquam ligula. Aliquam id dui sem. Proin rhoncus consequat nisl, eu ornare mauris tincidunt vitae. Vestibulum sodales ante a purus volutpat euismod. Proin sodales quam nec ante sollicitudin lacinia. Ut egestas bibendum tempor. Morbi non nibh sit amet ligula blandit ullamcorper in nec risus. Pellentesque fringilla diam faucibus tortor bibendum vulputate. Etiam turpis urna, rhoncus et mattis ut, dapibus eu nunc. Nunc sed aliquet nisi. Nullam ut magna non lacus adipiscing volutpat. Aenean odio mauris, consectetur quis consequat quis, blandit a nunc. Sed orci erat, placerat ac interdum ut, suscipit eu augue. Nunc vitae mi tortor. Ut vel justo quis lectus elementum

Testing

Read More


Persyaratan Untuk Menikmati #PROMO55RIBU Citilink :
1. Pembelian hanya bisa dilakukan lewat website
2. Jumlah kursi terbatas
3. Tidak dapat mengganti nama, jadwal dan rute penerbangan
4. Non endorseable dan non refundable
5. Promo 55 ribu ini berlaku di semua rute dan semua flight
6. DOI: periode tanggal 30 Agustus 2013 s/d 15 September 2013 hanya di jam 22:00 – 03:00 WIB
7. DOT: periode tanggal Oktober 2013 s/d April 2014

Selamat Mengejar TIKET PROMO Anda :)

PROMO 55 RIBU CITILINK

Read More

Kabar24.com, GORONTALO- Sejumlah penumpang menyandera lima petugas darat Garuda Indonesia di Bandara Jalaluddin, Gorontalo, selama satu jam, Jumat (9/8) akibat kesal penerbangan berkali-kali dibatalkan.

Penumpang mengunci kelima petugas di dalam ruang tersebut dari luar, dan baru membuka pintunya sejam kemudian.

Aksi itu dipicu oleh kemarahan pemakai jasa penerbangan alias penumpang, karena pihak Garuda berkali-kali membatalkan keberangkatan sejak Rabu lalu (7/8).

"Saya harusnya berangkat hari Rabu, tapi ditunda Kamis kemudian ditunda lagi sampai hari ini pukul 09.00 WITA. Setelah tiba di bandara, penerbangan ditunda lagi sampai waktu yang tidak ditentukan," ungkap salah seorang penumpang Garuda, Usman (28).

Selain tak ada informasi yang jelas, pemakai jasa penerbangan itu juga kecewa karena pihak maskapai tak memberi kompensasi kepada para penumpang yang menunggu selama tiga hari.

Selain satu kotak teh kemasan, kata dia, tak ada kompensasi lain yang diberikan maskapai penerbangan flag carrier itu.

"Tadi kami diberi solusi berangkat dengan jalur darat ke Manado dan naik pesawat Garuda dari sana, tapi batasnya hanya 10 orang yang berangkat dengan mobil. Mana cukup? jumlah kami 'khan banyak," tambahnya.

Menurut dia, keberangkatan kali ini tertunda karena pesawat terbang Lion Air yang tergelincir belum bisa ditarik dari landasan.

Pihak Garuda Indonesia dan Bandara Jalaluddin akhinya mengizinkan satu orang perwakilan penumpang melihat langsung kondisi pesawat Lion Air di landasan, untuk meyakinkan penumpang mengenai kondisi terakhir evakuasi pesawat.

Hingga berita ini diturunkan, penumpang Lion Air dan Garuda Indonesia masih menunggu di bandara tanpa kepastian jadwal keberangkatan. Ini menyebabkan 155 penumpang Garuda Indonesia mengamuk. 

Satu pesawat terbang Lion Air menabrak sapi yang melintas di tengah landas pacu saat mendarat si sana, Selasa lalu (6/8). Kondisi di sekitar bandar udara itu tidak bebas dari unsur pengganggu, di antaranya ternak yang ternyata bisa menembus pagar pengaman landas pacu.(Antara)
Sumber

5 Petugas Garuda Indonesia Disandera Penumpang Yang Kesal

Read More

Jakarta – Kementerian Perhubungan menyatakan landas pacu di Bandara Gorontalo masih belum dapat berfungsi penuh menyusul kejadian pesawat Lion Air JT 892 tergelincir setelah menabrak sapi, pada Selasa lalu(6/8).

“Panjang landasan bandara tersebut 2.500 meter, namun saat ini yang dapat digunakan hanya sepanjang 1.700 meter,” kata Direkrur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut Bakti, dengan landasa tersedia (dapat difungsikan) hanya 1.700 meter, maka pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat hanyalah pesawat terbang regional jarak pendek sekelas ATR 500 series, CN-235, dan sejenisnya.
 
Hingga saat ini, dikabarkan cuma maskapai penerbangan Sriwijaya dan Wings Air yang masih bisa beroperasi di sana. Diketahui Sriwijaya Air banyak mengoperasikan Boeing B-737 200,300, dan 400, yang memerlukan panjang landasan tidak sepanjang Boeing B-737 900ER.

Ia menegaskan, pembatasan penggunaan landasan itu sesuai isi dari Notice to Airmen(NOTAM) No. C0464/13 yang Ditjen Perhubungan Udara bertanggal 07 Agustus 2013.

Selain itu, ujar dia, Komite Nasional Keselamatan Transportasi beserta Ditjen Perhubungan Udara sudah berada di lokasi untuk menginvestigasi sekaligus mengevakuasi Boeing B-737 900ER Lion Air yang tersungkur itu.

Meskipun sempat menganggu kondisi penerbangan di Bandara Djalaludin, Gorontalo namun insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebanyak 110 penumpang selamat walau harus dievakuasi menggunakan mobil ke terminal kedatangan. “Diharapkan bandara itu dapat segera normal dan dapat digunakan,” kata Herry Bakti.

Sementara itu, sebanyak 155 orang calon penumpang maskapai Garuda Indonesia dikabarkan sangat murka dan menuntut pihak Garuda menghadirkan pimpinannya di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Jumat.
 
Pemakai jasa penerbangan yang telah membayar lunas tiket pesawat terbang di muka sangat marah karena berkali-kali penerbangan Garuda Indonesia di Bandar Udara Jalaluddin itu dibatalkan, karena landasan tidak bisa dipakai.

Bandara Jalaluddin Gorontalo belum dapat berfungsi penuh

Read More

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, GORONTALO - Distrik Manager Garuda Indonesia Gorontalo, Antony Zulkarnain, meminta agar para penumpang bersabar, mengingat otoritas bandara sedang berupaya memindahkan bangkai pesawat Lion Air yang masih berada di landasan pacu tersebut.

Akibat proses evakuasi badan pesawat Lion Air itu membuat penerbangan Garuda di Bandara Jalaludin, Gorontalo tertunda selama tiga hari.

Pimpinan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Jumat (9/8/2013) siang akhirnya menemui perwakilan dari 155 calon penumpang terkait penundaan tersebut.

"Kami berupaya memediasi permintaan penumpang, dan meminta pihak bandara segera memindahkan bangkai pesawat, agar pelayanan penerbangan segera dibuka kembali," ucap Antony yang mengaku tidak ada unsur kesengajaan dari Garuda.

Antony mengakui, sejak bandara ditutup Garuda berupaya menghubungi seluruh calon penumpang. "Serta menawarkan solusi pemberangkatan melalui bandara Sam Ratulangi di Manado," ungkap Anthony.

Sebanyak 50 orang perwakilan mengikuti pertemuan tersebut, dari 215 calon penumpang yang rencananya akan berangkat tujuan Makassar dan Jakarta pada Rabu (7/8/2013) lalu. Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara keduanya masih berlangsung di aula bandara tersebut.

Sumber

Garuda Tunda Penerbangan Tiga Hari

Read More

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah penumpang menyandera lima petugas Garuda Indonesia di ruang Kepala Stasiun di Bandara Jalaluddin Gorontalo selama satu jam, Jumat (9/8). Penumpang mengunci kelima petugas di dalam ruang tersebut dari luar, dan baru membuka pintunya sejam kemudian.

Aksi itu dipicu oleh kemarahan penumpang karena pihak Garuda berkali-kali membatalkan keberangkatan sejak Rabu (7/8). "Saya harusnya berangkat hari Rabu, tetapi ditunda Kamis, kemudian ditunda lagi sampai hari ini pukul 09.00 WITA. Setelah tiba di bandara, penerbangan ditunda lagi sampai waktu yang tidak ditentukan," ungkap salah seorang penumpang Garuda, Usman (28 tahun).

Selain tak ada informasi yang jelas, penumpang juga kecewa karena pihak maskapai tak memberi kompensasi kepada para penumpang yang menunggu selama tiga hari. Selain satu kotak teh kemasan, kata dia, tak ada kompensasi lainnya yang diberikan maskapai.

"Tadi kami diberi solusi berangkat dengan jalur darat ke Manado dan naik pesawat Garuda dari sana. Akan tetapi, batasnya hanya 10 orang yang berangkat dengan mobil. Mana cukup? Jumlah kami kan banyak," tambahnya. Menurut dia, keberangkatan kali ini tertunda karena pesawat Lion Air yang tergelincir belum berhasil ditarik dari landasan.

Pihak Garuda dan Bandara Jalaluddin akhinya mengizinkan satu orang perwakilan penumpang melihat langsung kondisi pesawat Lion Air di landasan untuk meyakinkan penumpang mengenai kondisi terakhir evakuasi pesawat. Hingga berita ini diturunkan, penumpang Lion Air dan Garuda Indonesia masih menunggu di bandara tanpa kepastian jadwal keberangkatan.

Sumber

Berkali-Kali Penerbangan di Batalkan, Penumpang Sandera Petugas

Read More

TEMPO.CO, Jakarta - Kendati Bandara Jalaluddin, Gorontalo, ditutup, tapi sejumlah pesawat kecil masih bisa beroperasi keluar-masuk. Menurut Direktur Umum Lion Air Edward Sirait, pesawat yang bisa mendarat dan terbang kembali dari Bandara Jalaluddin yaitu jenis ATR, pesawat penumpang regional jarak pendek.

Menurut Edward, pesawatnya yang dapat masuk yaitu Wings Air, anak perusahaan Lion Air. "Pesawat jenis ATR ini tidak terganggu oleh Lion Air yang melintang," kata dia saat dikonfirmasi Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013.

Lion Air tergelincir akibat menubruk tiga ekor sapi saat mendarat pada Selasa malam, 6 Agustus 2013. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Seluruh penumpang yang berjumlah 110, termasuk lima bayi dan kru pesawat, selamat.

Ditutupnya bandara disampaikan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie hari ini. Dia mengatakan Bandara Jalaluddin ditutup sementara sampai penelitian dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai dan memberikan rekomendasi atas kasus Lion Air. "Posisi pesawat masih masuk dalam area runway, jadi pesawat lain tidak bisa masuk dan terpaksa harus ditutup," kata dia, Rabu, 7 Agustus 2013.


Ia mengungkapkan, saat ini pesawat belum bisa ditarik dari landasan sampai KNKT selesai bekerja. "Saya sudah bicara dengan Pak Tatang dari KNKT, dia sudah mengirim tim ke Gorontalo melalui Manado. Mereka akan memeriksa dulu, baru mengeluarkan rekomendasi," ujarnya.

Gubernur berharap penerbangan di bandara itu segera dibuka kembali, mengingat saat ini merupakan puncak arus mudik. Soal hewan ternak yang masuk ke dalam landasan, Gubernur mengaku sering mendapatkan laporan dari luar mengenai pagar bandara yang belum maksimal.


Sumber

Pesawat Kecil Bebas Keluar-Masuk Bandara Gorontalo

Read More

Copyright © 2014 VIA-News | Designed With By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates
Scroll To Top