Itu adalah tuntutan pertama yang disampaikan pascakecelakaan. Pengacara untuk Asiana tidak dapat dimintai tanggapan mengenai hal ini, demikian dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Pesawat Asiana Airlines dengan nomor penerbangan 214, Sabtu (6/7), menabrak dinding pembatas pantai di ujung landasan bandara sebelum akhirnya tergelincir dan terbakar. Tiga penumpang tewas dan puluhan lainnya mengalami cedera.
Dalam penyelidikan awal, para penyelidik dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) tidak menemukan bukti kerusakan peralatan di pesawat. Lembaga itu kini tengah mendalami kemungkinan bahwa sang pilot tidak mendapat cukup pelatihan terbang dengan pesawat tersebut.
Para pejabat Asiana telah berulang kali mengatakan bahwa kedua pilot sangat berpengalaman. Menurut mereka, program pelatihan maskapai itu pun memenuhi standar lokal dan internasional.
Tuntutan itu diajukan di pengadilan federal San Fransisco oleh Younga Jun Machorro dan putranya, Benjamin Hyo-Ik Machorro. Selain itu, suami Younga dan ayah Benjamin, Hector Machorro, yang tidak berada dalam pesawat, juga mengajukan gugatan.
Menurut Hector, cedera yang dialami istrinya membuatnya tak lagi sanggup mengurusi suami dan anaknya.
“Para awak pesawat Asiana telah berlaku lalai dan sembrono,” ujar Michael Verna, penasihat hukum para penggugat dari kantor hukum Bowles & Verna LLP, California.
“Kedua pilot gagal melakukan tugas mendasar, yakni mendarat dengan mulus di tengah cuaca cerah dan tak berangin,” lanjutnya.
Menurut Verna, Younga dan putranya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum San Fransisco setelah mengalami kecelakaan. Hasil rontgen tak menunjukkan patah tulang, ujar Verna, namun keduanya mengalami cedera punggung dan masih dirawat.
Metode ganti rugi para korban kecelakaan pesawat internasional diatur oleh Konvensi Montreal. Melalui pakta itu, Asiana secara otomatis harus membayar ganti rugi sebesar US$150 ribu pada tiap penumpang cedera, yang agaknya akan dilunasi oleh pihak asuransi Asiana, ujar para ahli hukum.
Para penumpang dapat memperoleh uang ganti rugi dengan jumlah lebih banyak jika berhasil membuktikan kesalahan berada di pihak maskapai, seperti dugaan keluarga Machorro.
Konvensi Montreal membolehkan para korban kecelakaan untuk menggugat Asiana di pengadilan AS jika mereka merupakan warga tetap AS, membeli tiket di AS atau terbang dengan tujuan akhir AS. Menurut gugatan itu, ketiga penggugat adalah warga AS. [ikh]
Sumber
Sumber
0 comments:
Posting Komentar