Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Kota Bandung menjadi magnet paling kuat yang mampu menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Turis dari Malaysia dan Singapura tercatat sebagai yang paling banyak mengunjungi kota kembang.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, turis dari Malaysia dan Singapura kompak mengunjungi Bandung dengan satu tujuan, yakni berbelanja. Tahun lalu, secara total wisman Malaysia sebanyak 142.597 orang dan Singapura 115.696 orang mengunjungi Indonesia.
"Wisman Malaysia dan Singapura banyak berkunjung ke pasar baru Bandung untuk berbelanja karena barangnya murah," ujar Suryamin.
Pada Juni ini, Bandung kembali mencatat rekor dalam menarik wisatawan mancanegara. Kinerja industri pariwisata Indonesia pada bulan lalu mencetak rekor kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi sepanjang sejarah.
Suryamin mengatakan, sepanjang Juni, turis asing yang datang ke Indonesia mencapai 789.594 orang. Jumlah ini naik 12,69 persen dari Mei, sekaligus meningkat 13,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Ini tertinggi sepanjang sejarah, mundur beberapa puluh tahun belum pernah setinggi ini. Barangkali karena banyak acara pada bulan itu," tuturnya.
BPS melansir, lonjakan jumlah turis paling signifikan terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, sebesar 22,78 persen.
"Banyak wisman dari ASEAN, negara tetangga, yang langsung ke Bandung. Banyak yang belanja kartu ucapan pernikahan, pakaian pernikahan, dari Malaysia, Singapura, Thailand, datang ke Pasar Baru Bandung," ungkapnya.
Singapura dan Malaysia masih tetap menjadi penyumbang terbesar wisatawan menuju kota kembang. Sebanyak 152.000 warga Singapura dan 119.000 warga Malaysia menuju Bandung. Kemudian di urutan ketiga ialah Australia dengan 84.000 warga.
Bandung bahkan mengalahkan Bali yang terkenal sebagai daerah tujuan utama pariwisata di Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali hanya 275.500 orang.
Menggeliatnya bisnis pariwisata diakui turut mendorong dan menggerakkan roda perekonomian nasional di tengah melesunya kinerja ekspor akibat ekonomi dunia yang menurun. "Ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi karena wisman berbelanja sehingga menumbuhkan sektor perdagangan tersebut," tuturnya.
(mdk/bmo)
Sumber
0 comments:
Posting Komentar